Jazz Under The Stars di Sayfestville

Setelah akhir Maret kemarin saya mendapat kesempatan menyaksikan konser Earth, Wind and Fire, maka pada awal April, saya kembali mendapat keberuntungan serupa. Sepertinya dewi fortuna sedang bersahabat dengan teman saya, Wiwiek, yang kali ini mendapat tiket “Sayfestville”, dan saya ikut kecipratan.

Sayfestville ini sendiri adalah sebuah festival gabungan antara musik, film dan seni yang digelar selama dua hari. Kami mendapat tiket untuk hari pertama, dan di hari itu salah satu artis yang tampil adalah Colbie Caillat, penyanyi yang menuai sukses lewat kolaborasinya bersama Jason Mraz dan Tailor Swift. Saya sendiri lebih tertarik untuk menonton Indra Aziz dan Bonita & The Hus Band, dua nama ini yang membuat saya mengiyakan ajakan Wiwiek, selain karena saya butuh hiburan, tak baik rasanya tenggelam dalam duka. Sementara Wiwiek kepengen sekali nonton Bonita & The Hus Band.

Sekitar jam 19.30 kami tiba di Stadion Renang Senayan, suasana belum begitu ramai, meski sejumlah acara sudah dimulai, seperti penampilan DJ Maliki dan di balik layar film terbaru Joko Anwar, Modus Anomali. Ada dua panggung di festival ini, panggung pertama untuk konser musik dan menjadi tempat untuk penampil utama yang berlokasi di kolam renang. Pilihan tempat konser yang lain dari biasanya memang, dimana panggung berada di atas salah satu sisi kolam renang. Sedang panggung kedua dengan ukuran lebih kecil menjadi tempat untuk memutar film dan pertunjukan lain seperti drama musikal dan konser musik, yang berlokasi di halaman parkir stadion renang.

Berhubung kami berniat menonton Indra Aziz, maka kami mencari panggung Jazz Under The Stars, tempat Indra akan manggung. Malam itu Indra Aziz (vokal, saksofon) tampil bersama Nikita Dompas (gitar), Indra Perkasa (double bass), dan Rayendra Sunito (drum), memainkan sejumlah repertoar, baik ciptaannya sendiri maupun dari musisi lain.

Salah satu yang saya suka dari Indra Aziz adalah kemampuan scat singing-nya. Yakni sebuah improvisasi vokal dimana penyanyi melantunkan silabel tak bermakna seperti du-bi-du-di-dam-pa-ra-pap-pap untuk menggantikan lirik lagu atau dengan menirukan bunyi instrumen alat musik dengan suaranya. Mulut Indra memang luar biasa, trampil memainkan sejumlah bunyi alat musik, seperti trompet juga saksofon. Kemampuan ini ia tunjukkan lewat lagu “Jakarta City Blues”. Indra juga memainkan sejumlah lagu yang sudah dikenal luas, seperti “I Can’t Help It” milik Stevie Wonder dan nomor lawas The Doors, “Light My Fire” yang nge-rock dengan nuansa jazz.

Malam itu Indra juga menunjukkan kemampuannya yang lain, ia menampilkan teknik beat boxing. Di bagian ini Indra Aziz tampil seorang diri, sementara tiga temannya mundur ke balik panggung. Dengan bantuan alat looper dan perangkat DJ set, Indra merekam langsung suaranya yang memainkan sejumlah bunyi seperti bass, drum, dan string. Rekaman tersebut kemudian diputar, menjadi musik yang mengiringi Indra bernyanyi. Hasilnya, amazing! Seorang diri Indra bisa membuat suasana menjadi semarak. Pada sesi beat box ini, Indra mengusung lagu “Brown Sugar” milik D’angelo dan “Bebas” milik Iwa K. Aksi beat box Indra Aziz ini benar-benar menarik. Lagu “Bebas” mengakhiri penampilannya malam itu. Ingin sekali saya berteriak ‘lagi’, sayangnya jarak panggung dengan penonton cukup jauh karena terpisah kolam renang, jadi saya urungkan niat itu.

Dari rundown acara, Colbie Caillat dijadwalkan tampil setelah Indra Aziz, sehingga kami memiliki beberapa menit untuk menonton Colbie Caillat sebelum berpindah ke panggung yang lain untuk menyaksikan Bonita & The Hus Band. Namun rupanya jadwal Colbie molor, lebih dari satu jam. Dan sayup-sayup saya mendengar suara Bonita menyanyikan lagu lama ciptaan Titiek Puspa “Marilah Kemari”, kontan kami bergegas menuju panggung Urban Picnic Cinema & Open Air Theatre. Tampaknya ini menjadi lagu pembuka yang tepat, memanggil penonton untuk mendekat dan menikmati penampilan mereka, seperti kami berdua, hehe. Dengan vokalnya yang khas, lagu lama ini terdengar lebih asyik.

Lalu mengalirlah lagu-lagu seperti “It’s Over Now”dan “4pm”, ini lagu putus cinta yang asyik, paduan antara musik dan vokal yang keren. Malam itu Bonita & The Hus Band (BNTHB) memainkan sejumlah lagu dari album lama maupun baru. Seperti “Ari”, lagu tentang suami Bonita, Petrus Briyanto Adi atau Adoy, dari album kedua, dan “Merah” dari album pertama. Tadinya Bonita berencana memainkan lagu yang lebih lembut, “Melow”, namun urung karena pada saat yang sama panggung sebelah juga sedang menampilkan musik dengan suara yang cukup keras.

Lagu dengan lirik bertema positif seperti “Keepin’ On”, “Do What You Gotta Do”, dan “Small Miracles” disuguhkan Bonita dengan suaranya yang khas dan penuh kekuatan. Ketika Bonita berpamitan sebelum menyanyikan lagunya yang terakhir, penonton berteriak lagi, berulang-ulang, termasuk kami. Hingga akhirnya Bonita dkk memberi bonus “Bimbi”, lagu dari penyanyi yang dikaguminya, Titik Puspa.

Menonton Bonita & The Hus Band (Petrus Briyanto Adi – gitar, vokal, Bharata Eli Gulo – perkusi, vocal, dan Jimmy Tobing – Saksofon) selalu menyenangkan. Seperti konsernya awal Februari lalu yang digelar di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, penampilan BNTHD malam itu memberi keriangan. Sekitar pertengahan konser, ketika Colbie Caillat tampil di panggung sebelah, sebagian penonton berkurang dan berpindah. Meskipun begitu, BNTHD tetap tampil penuh semangat. Dua jempol buat mereka!

Bisa dibilang Colbie Caillat menjadi magnet pertunjukan malam itu. Sebagian besar penonton datang untuk menyaksikan penampilan penyanyi yang baru sekali datang ke Indonesia tersebut. Ini tampak dari respon sebagian penonton yang menyaksikan penampilan Indra Aziz dkk, yang terlihat adem saja ketika Indra memberi suguhan yang memukau. Juga bisa dilihat dari jumlah penonton yang tetap bertahan menonton Bonita & The Hus Band yang tampil hampir bersamaan dengan Colbie Caillat di panggung yang berbeda.

Konser musik dengan konsep festival selalu ‘memaksa’ penonton untuk memilih karena jadwal pertunjukkan yang hampir berbarengan, terlebih festival dengan banyak acara seperti yang ditawarkan Sayfestville ini. Hal ini sebenarnya bisa diantisipasi panitia lewat pengaturan jadwal yang lebih baik.

Praktis malam itu kami hanya menyaksikan penampilan Indra Aziz dan Bonita & The Hus Band. Meski begitu, saya tetap puas. Penampilan mereka malam itu tak hanya menghibur, namun juga memberi kegembiraan.

 

~ by anita dhewy on May 11, 2012.

Leave a comment